MONITORING STBM  (SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT) DI DESA WILAYAH KECAMATAN LASEM

Lasem 27 Januari 2022 Bertempat di desa Ngargomulyo Kecamatan Lasem.

Hadir dalam acara, Camat Lasem Abdur Ro’uf,S.STP, M.Si,  Plt. Sekcam Dwi Susilowati, SE,  Kasi Pemberdayaan Masyarakat Desa  Sriyati,SE,  UPT Puskesmas,  perwakilan PPLKB,  Babinsa Serka Suyuthi Babinkamtibmas, Kepala Desa beserta perangkat dan Kader Desa Ngargomulyo.

Sebelumnya sudah ada 4  (empat)  Desa  sebagai Lokasi dilaksanakannya Monitoring STBM  diantaranya: desa Gedongmulyo, Karasgede, Soditan dan Kajar.

Sukardi selaku Kepala Desa Ngargomulyo menyampaikan tentang beberapa rumah warga yang sebelum musim hujan kader-kader desa sudah siaga memberikan abate pada jamban- jamban warga untuk mencegah adanya kasus DBD. Menghimbau untuk warganya agar lebih waspada untuk menjaga kesehatan.

Camat Lasem menyampaikan ucapan terimakasih untuk semua yang hadir dalam acara tersebut, Beliau berharap desa Ngargomulyo bisa menjadi salah satu Desa yang memenuhi kriteria sebagai Desa STBM, dengan mencapai target nilai dari 5 pilar STBM dari hasil monitoring nanti,   dan menghimbau kepada semua perangkat dan aparatur desa Selaku pengayom masyarakat bisa lebih ihklas, kompak dalam melaksanakan tugasnya sebagai Pelayan Masyarakat menuju Desa Ngargomulyo yang  lebih maju dan barokah.

Kegiatan dilanjutkan monitoring ke rumah warga Yang telah di bentuk Tim .

Himbauan  dari Tim Puskesmas semua warga diharap selalu menjaga kebersihan lingkungan tidak membuang sampah di sembarangan, memilah sampah untuk dibedakan antara sampah Organic dan non Organik, selanjutnya mendaur ulang sampah, untuk sampah organik  agar di timbun di pekarangan dan berikutnya bisa di manfaatkan untuk penyubur lahan, sedang sampah plastik agar bisa diupayakan untuk di daur ulang, dengan cara dikumpulkan dan dijual ke pengepul.

STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat), adalah suatu pendekatan yang menekankan pada perubahan perilaku hidup bersih dan sehat dengan melibatkan masyarakat sebagai subjek pembangunan yang berperan aktif dalam proses pengambilan keputusan.

Tujuan STBM Mewujudkan perilaku masyarakat yang hygienis dan saniter secara mandiri dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Konsep Dasar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat adalah pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan strategi STBM.

Peningkatan Kebutuhan, Pemicuan Perubahan Perilaku, Peningkatan Penyediaan Pemasaran Sanitasi, Penciptaan Lingkungan yang kondusif.

Regulasi, Advokasi, Fasilitasi 5 PILAR STBM

*Stop Buang Air Besar Sembarangan (STOP BABS).

*Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS).

*Pengamanan Air Minum Rumah Tangga.

*Pengelolaan Sampah Rumah Tangga.

*Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga

Hasil evaluasi monitoring  STBM di Desa Ngargomulyo, untuk desa Ngargomulyo sudah aman di hampir semua pilar baik pilar 1, 2, 3, dan 5 namun masih belum memenuhi kriteria STBM di pilar 4, yaitu dalam perilaku pengelolaan Sampah Rumah Tangga hampir semua warga masih menimbun dan membakar sampah plastik (sampah Non organik) yang seharusnya bisa didaur ulang dan dimanfaatkan.

Tambahan dari Plt. Sekcam, dalam evaluasi Beliau menyampaikan hasil klarifikasi Beliau  kepada Masyarakat desa Ngargomulyo  terkait masih kurangnya nilai di Pilar 4 , dari hasil kunjungan beliau ke 10 rumah warga,   sebenarnya hampir semua warga sudah punya etikad  untuk memilah sampah, kemudian menimbun sampah organik di kebun, namun yang jadi masalah adalah ketika sampah plastik  sudah ditimbun ,tidak ada pengepulnya, sehingga sampah plastik yang sudah menumpuk akhirnya di bakar. diharap kedepannya pihak pemerintah Desa bisa bekerjasama dengan pengepul baik dari dalam dan luar desa, dan memberdayakan  kader, dengan diawali study banding ke kader Desa lain yang sudah mampu memanfaatkan dengan mendaur ulang sampah-sampah plastik menjadi kerajinan,maupun barang-barang yang bermanfaat, dan mempraktekkan ilmunya bersama warga Desa di wilayah Ngargomulyo Kecamatan Lasem.

Kepala desa Sukardi, menyampaikan yang sebenarnya pemerintah desa sudah ada inisiatif untuk membuat pengelolaan sampah dan membentuk tim pengelola, akan tetapi sebelumnya terkendala oleh pandemi, selain itu warga kami sifatnya “Cullang” Yang artinya gampang ucul dan hilang untuk merantau dan sering kerja di luar daerah, maka agak kesulitan untuk membentuk tim tersebut, namun kedepannya Bumdes dan kader kader yang ada akan berusaha agar desanya bisa memenuhi target STBM yang di tentukan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *